

Penemuan bahwa dulu burung punya empat sayap ini berdasarkan penemuan sebuah fosil kerangka burung di Cina yang ditemukan oleh Paleontolog (ilmuwan fosil) dari Institute of Geology Xing Xu.
Dalam penemuan fosil burung yang diperkirakan sudah 100 juta tahun itu ditemukan sebuah bulu pada kakai belakangnya. Fosil spesimen ini diketahui memiliki bulu pada kaki belakangnya sepanjang lebih dari 50 milimeter (sekira 2 inci), sedangkan pada anak-anaknya lebih pendek yaitu 30 milimeter (sekira 1,2 inci).
“Sungguh menakjubkan bahwa burung purba begitu banyak memiliki bulu kaki yang besar. Temuan ini penting untuk mengetahui evolusi bulu,” komentar Xing Xu terkait penemuannya itu, seperti dikutip softpedia, Jumat (15/3/2013)
Namun peneliti belum menyimpulkan jika bulu yang ada di kakai burung pada waktu itu digunakan untuk terbang atau tidak selain itu para peneliti juga belum berani menyimpulkan jika semua burung purba memiliki empat sayap seperti yang ditemukan pada fosil di China ini.
Peneliti Xing Xu juga meyakini kenapa saat ini burung hanya memiliki dua sayap karena saat ini burung banyak menghabiskan waktunya di darat daripada untuk terbang.