Peristiwa : 27 Maret 1958: Khruschev Jadi Penguasa Soviet

Rabu, 27 Maret 20130 komentar


Pada 55 tahun yang lalu, Uni Soviet mengalami transisi kepemimpinan yang krusial setelah era Josef Stalin. Sekretaris Pertama Partai Komunis Soviet, Nikita Khrushchev menggantikan Nicolay Bulganin sebagai Perdana Menteri di negara komunis itu. Selama enam tahun, Khruschev menjadi pemimpin mutlak bagi Partai Komunis Soviet dan bagi negaranya.

Menurut the The History Channel, naiknya Khruschev ke tampuk kekuasaan melalui intrik politik yang brutal. Pada 1953, Stalin tutup usia, namun dia telah menyiapkan calon pemimpin baru Soviet, Georgy Malenkov.

Tidak terima dengan penunjukkan Malenkov, Khruschev pun merancang skenario sedemikian rupa sehingga Malenkov harus menanggalkan jabatan sebagai Sekretaris Pertama Partai walau tetap ditunjuk sebagai perdana menteri, namun posisi itu dibuat hanya bersifat seremonial. Jabatan Sekretaris Pertama Partai Komunis, yang memiliki pengaruh besar bagi pemerintahan Soviet, diserahkan kepada Khruschev.

Pada 1955, Malenkov tergusur oleh Bulganin, yang merupakan sekutu Khruschev. Belakangan, Bulganin berkhianat dengan bergabung kepada kelompok yang ingin menjungkalkan Khruschev sebagai Sekretaris Pertama. Manuver itu sudah diketahui Khruschev, sehingga dia bisa dengan cepat menyingkirkan Bulganin dan mengambil alih posisi sebagai perdana menteri Soviet.

Sebagai pemimpin Soviet, Khruschev lalu dengan berani mencela mendiang diktator Stalin dan kebijakan-kebijakan otoriternya. Namun, longgarnya rezim diktator di Soviet era Khruschev dimanfaatkan kaum pembangkang untuk melancarkan pergolakan di dua negara satelit, yaitu Polandia dan Hungaria.

Era Khruschev pun menandakan perlombaan Soviet menuju luar angkasa dengan mengirim kosmonot pertama, Yuri Gagarin. Soviet dan AS pun nyaris memicu perang nuklir bila saja tidak ada lobi-lobi yang dramatis antara Khurschev dengan pemerintahan Presiden John F. Kennedy lewat Krisis Rudal di Kuba.

Pada Oktober 1964, Khruschev dipaksa mundur dari kekuasaan setelah mendapat tekanan dari para koleganya di Partai Komunis. Pasalnya, dia dinilai bertanggungjawab membawa kemerosotan ekonomi dan kebijakan luar negeri Soviet, yang saat itu bersaing dengan AS di era Perang Dingin.
Share this article :
 
Support : Zv-eLite | TipSeoFriendly | Top Five
Copyright © 2011. TOP FIVE - All Rights Reserved
Template Created by Zv-eLite .com Published by Septa Praseya Hanafi
Proudly powered by Blogger