Berikut ini ada 15 bentuk gangguan tidur yang sering dialami:
- Gigi bergeretak. Sebagian orang menggeretakkan gigi kala tidur. Penyebab pastinya belum diketahui. Kemungkinan disebabkan oleh stres, menyimpan kemarahan, atau salah letak gigi. Risiko jangka panjanganya adalah gigi rusak , gangguan pada rahang, dan sebagainya.
- Sleep apnea. Kondisi ini memunculkan gangguan berhentinya napas sejenak saat tidur. Penyebabnya adalah penyumbatan di saluran udara bagian atas. Penderitanya kerap mengalami kesulitan tidur nyenyak dan lesu saat bangun.
- Jetlag. Orang yang berpindah zona waktu sering mengalami Siklus tubuh belum mampu menyesuaikan diri dengan zona waktu berbeda dari tempat sebelumnya. Mungkin perlu beberapa hari untuk menyesuaikan diri.
- Makan sebelum tidur. Gangguan tidur ini terjadi saat seseorang harus makan dulu sebelum tidur malam. Efek yang muncul adalah penderitanya bisa mengalami obesitas.
- Kedipan mata cepat. Perilaku yang disebut rapid eye movement (REM) ini mungkin tidak menyebabkan cedera yang serius. Tapi, mungkin terkait dengan kondisi neurologis lain seperti Parkinson atau demensia.
- Berjalan saat tidur. Gangguan ini kemungkinan disebabkan oleh kejang, sleep apnea, atauarrhythmias. Pelakunya tidak sadar jika dirinya telah terbangun dan berjalan.
- Sering buang air kecil. Bisa jadi jika tidak dipicu oleh penyakit lain, seperti diabetes, penyebabnya adalah kandung kemih terlalu aktif atau ada infeksi di saluran kencing. Gangguan ini dapat pula dipicu oleh masuknya cairan, seperti minum atau makan menu berkuah, dalam tiga jam sebelum tidur. Jika gangguan ini abnormal, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
- Sleep paralysis. Dalam kasus ini, orang yang tidur serasa sulit sekali menggerakkan lengan dan kaki padahal pikirannya cukup sadar. Kadang disertai rasa tertekan atau tercekik. Tubuh seperti merasakan kram dan sulit dipindahkan. Barangkali serupa dengan kejadihan “tindihan” saat terlelap.
- Kleine-Levin sindrom. Sindrom ini menyebabkan seseorang mengalami waktu tidur berlebihan. Sekali terlelap, dia bisa bangun dalam beberapa hari. Penderitanya dimungkinkan mengalami kepekaan cahaya dan suara. Secara emosional juga kurang sehat.
- Mengompol di usia dewasa. Penyebabnya ada dua, yaitu belum mampu mengatasi aktivitas mengompol dari usia anak-anak dan adanya faktor pemicu lain seperti diabetes.
- Hypersomnia. Ini berkebalikan dengan insomnia. Penderitanya justru mengalami rasa kantuk yang teramat ekstrim. Dia merasakan tubuhnya harus selalu ditidurkan.
- Insomnia. Gangguan ini mungkin yang paling banyak dialami. Penderitanya mengalami kesulitan tidur. Dia baru bisa memejamkan mata setelah lewat tengah malam.
- Mendengkur. Penyebabnya adalah getaran pada sistem pernapasan yang menimbulkan suara. Pergerakan udara seakan tertutup dan memunculkan suara tersebut. Kemungkinan penyebabnya adalah sleep apnea, berat badan berlebih, posisi tidur yang salah, dan minum alkohol.
- Gangguan siklus tidur. Pada orang yang punya pekerjaan dengan shift malam, lebih mungkin terkena gangguan ini. Tubuh kebingungan mengatur ritme yang pas untuk menentukan waktu tidur.