Berita Heboh >>>Keinginan pemerintah agar produsen layanan BlackBerry, Research in Motion (RIM) membangun server di Indonesia menjadi harga mati. Bila hal itu tidak dilakukan, maka perusahaan asal Kanada tersebut dipersilakan hanya menjual Blackberry sebagai ponsel saja dan tidak mengoperasikan layanan tertentu.
Selain itu, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia juga akan membuat aturan tersendiri mengenai perizinan layanan BlackBerry yaitu BlackBerry Internal System (BIS) dan BlackBerry Messenger (BBM).
"Indonesia adalah pasar besar bagi BlackBerry, jadi RIM juga seharusnya membuat server di Indonesia. Bukannya malah membangun router di Singapura. Ini ada kaitannya dengan kedaulatan negara," kata anggota BRTI, Heru Sutadi Selasa (13/12/2011).
Dia menjelaskan, selama ini data para pelanggan BlackBerry harus melalui Kanada dahulu, padahal yang saling BBM-an adalah sama-sama orang Indonesia. Selain dikenai biaya lebih mahal, jelasnya, data-data di Indonesia akan bebas dibawa ke luar negeri.
"Bisa dibayangkan kalau yang BBM-an itu adalah pejabat penting yang seharusnya dirahasiakan, tetapi itu bisa dengan mudah dibaca di Kanada," ujarnya.
Dijelaskannya, saat ini selain menjual BlackBerry sebagai handphone biasa, BlackBerry juga menjualan layanan tersebut. Namun bila RIM ngotot, maka perusahaan tersebut akan diperlakukan sebagaimana verndor lainnya seperti Nokia, Samsung dan lainnya yaitu hanya bisa menjual ponsel saja. Sementara layanannya akan diblokir.
"Itu sudah menjadi rekomendari BRTI yang segera dilaporkan kepada Menkominfo. Nantinya Menkominfo yang akan mengekskusi menjadi aturan baru," tandasnya.