1. Semen Roma
Beton modern dikembangkan pada 1700-an, dan hari ini beton sederhana dibuat dari campuran semen, air, pasir, dan batu adalah bahan bangunan yang paling banyak digunakan di dunia. Tapi resep yang dikembangkan di abad ke-18 itu bukan resep pertama kalinya beton diciptakan. Bahkan, beton banyak digunakan sepanjang zaman oleh Persia, Mesir, Assyria, dan Roma. Bangsa Romawi secara khusus membuat bangunan ekstensif menggunakan beton, dan mereka bertanggung jawab untuk pertama kali menyempurnakan resep bakaran dengan mencampurkan kapur dengan pecahan batu dan air. Resep ini lah yang digunakan bangsa Romawi untuk membuat struktur mereka yang paling terkenal, di antaranya Pantheon, Colosseum, saluran air, dan Roman Baths.
2. Api Yunani
Mungkin yang paling terkenal dari semua teknologi yang hilang adalah apa yang dikenal sebagai Api Yunani, senjata pembakar yang digunakan oleh militer dari Kekaisaran Bizantium. Suatu bentuk primitif dari napalm, Api Yunani adalah semacam “api lengket” yang akan terus menyala bahkan di air. Bizantium paling terkenal digunakan selama abad ke-11, ketika itu dikreditkan untuk membantu mengusir pengepungan Konstantinopel oleh penjajah Arab.
Api Yunani bisa digunakan dalam berbagai cara. Dalam bentuknya yang paling awal itu dituangkan ke dalam botol dan dilempar ke musuh seperti sebuah granat atau bom Molotov. Kemudian, tabung perunggu raksasa yang dipasang di kapal perang, dan sifon digunakan untuk menyemburkan api di kapal musuh. Bahkan ada jenis siphon portabel yang dapat dioperasikan dengan tangan dalam gaya penyembur api modern.
3. Baja Damaskus
Baja Damaskus adalah tipe logam kuat yang banyak digunakan di Timur Tengah antara tahun 1100-1700 sebelum Masehi. Baja Damaskus berhubungan dengan pedang dan pisau. Pisau yang ditempa dengan baja Damaskus dikenal memiliki kekuatan yang luar biasa dalam kemampuan memotong, dan dikatakan mampu mengiris batu dan logam lainnya seerti bilah pedang. Pisau ini diyakini telah diciptakan menggunakan baja wootz, yang kemungkinan besar diimpor dari India dan Sri Lanka, dicetak dan dicampur untuk membuat pisau bermotif.
4. The Telharmonium
Seringkali diakui sebagai alat musik elektronik pertama di dunia, Telharmonium adalah perangkat organ besar seperti yang digunakan untuk musik sintetik yang kemudian dikirimkan oleh kabel ke serangkaian pengeras suara. Telharmonium ini dikembangkan oleh penemu Thaddeus Cahill pada tahun 1897, dan pada saat itu adalah salah satu instrumen terbesar yang pernah hidup.
Cahill akhirnya akan membangun tiga versi itu, salah satu yang katanya beratnya sekitar 200 ton dan mengambil ruang yang cukup untuk mengisi seluruh ruangan. Set up terdiri dari kumpulan keyboard dan pedal kaki, dimana pengguna bisa memanipulasi untuk mereproduksi suara instrumen lain, terutama woodwinds seperti seruling, bassoons, dan klarinet. Pameran publik pertama Telharmonium itu sukses besar.
5. The Antikythera Mechanism
Salah satu yang paling misterius dari semua artefak arkeologi adalah apa yang dikenal sebagai Mekanisme Antikythera, sebuah mesin perunggu yang ditemukan oleh penyelam di lepas pantai pulau Yunani Antikythera di awal 1900-an. Mekanisme ini terdiri dari serangkaian lebih dari 30 roda gigi, engkol, yang dapat dimanipulasi untuk memetakan posisi astronomi dari matahari, bulan, dan planet-planet lainnya.
Perangkat ini ditemukan di antara sisa-sisa kapal karam sekitar tanggal ke 1 atau abad 2 SM. Tujuan sebenarnya masih belum sepenuhnya diketahui, dan misteri di balik konstruksi dan penggunaan telah membingungkan peneliti selama bertahun-tahun. Ada beberaa spekulasi bahwa Mekanisme Antikythera adalah semacam jam primitif yang bisa menghitung fase lunar dan tahun solar, yang telah membuat beberapa orang menyebutnya sebagai contoh awal dari sebuah “komputer analog.”