5 Kalajengking Mematikan Didunia

Kamis, 01 Agustus 20130 komentar

Top 5- Di dunia ini meskipun kita dapat dengan mudah untuk menemukan kalajengking. Tapi sebaiknya jangan pernah mencoba untuk langsung menangkapnya. Karena, kalajengking yang merupakan hewan beruas dengan kaki delapan atau oktopoda, merupakan salah satu binatang yang paling mematikan di dunia. Meskipun tubuhnya relatif kecil, akan tetapi sengatan serta racun yang ada di dalam tubuhnya bisa membuat manusia atau korban meninggal dunia dalam waktu yang relatif singkat. Nah berikut ini adalah 5 Kalajengking Paling Berbahaya Didunia.

1. Black Spitting Thicktail Scorpion
Hati-hati jika berhadapan dengan kalajengking mematikan yang satu ini. Ya, kalajengking afrika bernama black spitting thicktail scorpion ini tak hanya berbahaya sangat menyengat korbannya. Kalajengking yang panjangnya sekitar dua belas sentimeter dan cukup agresif ini, memiliki pola menyerang mirip ular kobra. 



Kalajengking yang memiliki nama ilmiah parabuthus transvaalicus ini mampu menyemburkan racunnya hingga jarak satu meter. 

Adapun bahayanya adalah jika semburan racun tersebut mengenai mata korban termasuk manusia, maka bisa menyebabkan rasa perih dan kebutaan sementara. Kebutaan permanen bisa saja terjadi jika racun tersebut tidak segera dibersihkan.

Semburan racun dari kalajengkin ini biasanya dilepaskan pada saat berhadapan dengan bahaya. Racun kuat yang setara dengan ld50 4,25 miligram per kilogram ini tidak disemburkan melalui mulut atau area penjepit melainkan dari ekornya. Prilaku ini tentu saja bisa menipu karena kebanyakan manusia atau predator hanya akan berkonsentrasi pada dua penjepit untuk menyengat. Bahkan sengatan kalajengking mampu menyebabkan kematian, selain kebutaan permanen seandainya tidak segera diobati.

2. Asian Forest Scorpion
Walaupun bentuk tubuhnya mirip dengan emperor scorpion, tapi sesungguhnya asian forest scorpions sangat berbeda. Kalajengking ini memiliki sifat sangat agresif, baik dalam bertahan. Karenanya, jika dalam posisi terancam, kalajengking ini selalu memasang kuda-kuda seperti akan menyerang. Asian Forest Scorpion jarang menggunakan ekornya untuk menyerang, namun lebih sering menggunakan capit besarnya. Meski racunnya tidak mematikan, capitannya sangat kuat dam terasa sangat sakit seperti terkena sengatan tawon.



Racun kalajengking yang banyak ditemukan di bagian selatan termasuk Indonesia ini masuk golongan ringan. Meskipun belum pernah ada laporan kasus meninggal dunia, namun sengatan kalajengking ini bisa menyebabkan korbannya nyeri lokal, peradangan, demam, pembengkakan dan kemerahan pada kulit selama berjam-jam, bahkan berhari-hari. 

Adapun sebuah penelitian telah membuktikan, tanaman ekstrak dikenal dalam pengobatan tradisional Thailand sebagai penawar alami racun asian forest scorpion. Wilayah yang menjadi habitat dari kalajengking ini adalah hutan di Kamboja, Laos, Thailand, Vietnam, India, Srilanka, Indonesia, China, dan wilayah Asia lainnya.

3. Deathstalker
Kalajengking Deathstalker atau yang memiliki nama ilmiah Leiurus quinquestriatus adalah spesies kalajengking yang memiliki temperamen agresif dan banyak ditemukan di Timur Tengah dan Afrika Utara. Di Palestina atau Israel, kalajengking yang berwarna kuning dengan ukuran panjang tubuh 10 hingga 13 cm ini juga dikenal dengan sebutan kalajengking omdurman. 



Nama ilmiah Leiurus quinquestriatus dalam bahasa inggris bisa diartikan sebagai kalajengking bergaris lima dengan ekor halus. Meski dianggap mematikan, namun salah satu komponen dari racun kalajengking ini telah menunjukkan potensi untuk mengobati manusia penderita tumor otak.

Kalajengking deathstalker ini dikenal sebagai spesies yang memiliki racun mematikan. Racunnya adalah campuran dari neurotoxin yang sangat sangat kuat. Manusia atau korban sengatan ekor dari kalajengking ini akan merasakan sakit yang tak tertahankan, demam tinggi diikuti koma, kejang-kejang dan lumpuh anggota tubuh. 

Jika tidak cepat mendapat penanganan medis, korban sengatan deathstalker ini bisa meninggal dunia. Untuk kasus korban meninggal dunia, biasanya terjadi kepada mereka yang kondisi tubuhnya lemah seperti para orang tua dan anak-anak. Sedangkan bagi mereka yang bertubuh sehat, meski menyakitkan, sengatan deathstalker tidak langsung menyebabkan kematian.

4. Striped Bark Scorpion
Sejumlah laporan atau klaim yang menyebutkan kasus kematian akibat sengatan kalajengking ini masih diperdebatkan. Menurut para peneliti, striped bark scorpion ini memiliki racun yang berbahaya namun tidak mematikan. Racun yang disemburkan bersamaan dengan sengatan kalajengking ini, hanya menyebabkan rasa sakit seluruh anggota tubuh selama 15 hingga 20 menit. 



Namun ada beberapa kasus yang menyebutkan gejala sakit akibat racun ini ada yang mencapai dua – tiga hari. Selain rasa sakit, korban akan mengalami mual, demam, hingga koma.

Pada 30 Juni 2011 lalu, seorang pria pilot di Alaska Airlines dilaporkan disengat kalajengking dengan kulit bergaris ini. Setelah mendapat pemeriksaan medis, pria asal Austin, Texas itu dinyatakan tidak mengalami kondisi medis yang serius.

Kalajengking pemilik nama ilmiah Centruroides vittatus ini memiliki panjang tubuh hingga tujuh centimeter. Kalajengking ini tidak agresif sehingga tak jarang ada yang memiliki kedekatan dengan manusia. Kalajengking ini banyak ditemukan di Amerika Serikat dan utara wilayah Meksiko.

5. Yellow Fat Tailed Scorpion
Kalajengking mematikan lainnya adalah jenis yellow fat tailed scorpion. Meski racunnya tak sekuat deathstalker, namun tetap saja sengatan kalajengking yang memiliki nama ilmiah Androctonus australis ini bisa membunuh korbannya termasuk manusia, dalam waktu dua jam. 



Korban meninggal dunia yang terkena sengatan kalajengking yellow fat tailed ini biasanya tidak cepat mendapat penanganan medis atau diberi serum penawar racun. Resiko meninggal dunia biasanya terjadi pada korban yang kondisi tubuhnya tidak sehat atau lemah jantung.

Kalajengking yang memiliki perangai tenang namun juga bisa agresif ini, memiliki ukuran panjang tubuh tak lebih dari sembilan sentimeter. Untuk prilakunya, tak seperti kebanyakan hewan lain yang hidup di gurun, kalajengking yang banyak ditemuk di timur tengah, afrika dan india ini, tidak menggali lubang untuk perlindungan diri. 

Kalajengking jenis Yellow Fat Tailed ini sangat tahan banting karena cukup kuat untuk menahan badai pasir. Secara etimologi, nama Androctonus berasal dari bahasa Yunani yang artinya pembunuh manusia.
Share this article :
 
Support : Zv-eLite | TipSeoFriendly | Top Five
Copyright © 2011. TOP FIVE - All Rights Reserved
Template Created by Zv-eLite .com Published by Septa Praseya Hanafi
Proudly powered by Blogger