Telkom memiliki program IndiShcool yang akan memasang akses poin di 100 ribu dari total 360 ribu sekolah pada 2013. Jika 10 juta juta hotspot terpasang, Indonesia akan menjadi negara dengan akses poin terbanyak di dunia. Saat ini, Indonesia hanya memiliki 100 ribu titik WiFi, masih kalah jauh ketimbang Cina yang memiliki 6 juta akses poin. Korea memiliki dua juta akses poin dan Singapura memiliki 500 ribu. Korea dan Singapura kemungkinan tak akan menambah akses poin karena sudah jenuh dan semua wilayah terdapat WiFi.
Telkom sangat yakin WiFi bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi sekaligus menghasilkan keuntungan. Di beberapa negara seperti Cina dan Korea, WiFi menjadi alternatif pengalih jalur komunikasi dari GSM. Ia menambahkan program ini akan melengkapi teknologi lain seperti GSM, 3G, dan Wimax. Pemakaian WiFi di Indonesia semakin pesat seiring dengan terpaan Internet yang semakin meluas. Di Indonesia, rata-rata akses data sekitar 1 gigabita per pengguna setiap bulannya. Masyarakat juga sudah sangat familiar dengan WiFi. Jadi, Indonesia WiFi tak perlu menjelaskan kalau WiFi dipakai banyak orang akan lambat, karena sebagian besar masyarakat sudah tahu.
Program Indonesia WiFi ini akan mengubah predikat Indonesia sebagai negara terburuk dalam memberikan fasilitas Internet. Untuk mengejar target 10 juta WiFi, Telkom akan menjajaki kerja sama dengan operator lain. Dari 10 operator dan penyedia layanan Internet, ada lima yang menyatakan kesediaannya bekerja sama. Indonesia WiFI menggandeng Cisco sebagai mitra yang menyediakan perangkat keras akses poin. Cisco akan mendukung penuh program Indonesia WiFi. WiFi sangat potensial berkembang karena semua negara sama. Ini lain dengan 3G yang kemungkinan tiap negara akan beda spektrum frekuensinya. WiFi akan saling melengkapi dengan teknologi broadband lain.[tempo]