5 Rumah Tradisional Terindah Dan Terunik

Sabtu, 16 November 20130 komentar

Top 5 -Sebagai pengagum arsitektur, tak bisa kupungkiri bahwa bangunan-bangunan terindah di kebanyakan adalah bangunan yang dibangun dengan kearifan lokal turun-temurun. Bukannya rumah bergaya modern minimalis nggak keren sih. Cuma rumah-rumah tradisional ini kayaknya lebih perlu dilestarikan.

Berikut ini Informasi 5 Rumah Tradisional Terindah di Dunia :

1. Rumah Gadang


Rumah Gadang adalah rumah tradisional suku Minangkabau. Hingga sekarang, rumah tradisional ini masih lestari di daerah Sumatra Barat. Kata “gadang” sendiri berarti “besar”. Rumah ini disebut juga rumah Bagonjong karena bentuk atapnya yang meruncing (bergonjong).

Rumah gadang disebut juga rumah Baanjung karena pada sayap kanan dan kiri rumah terdapat ruang yang disebut anjuang (anjung). Ruang anjung berfungsi sebagai tempat pengantin bersanding atau tempat penobatan kepala adat. Berdasarkan ada tidaknya penopang pada bagian anjung ini, rumah gadang dibedakan menjadi dua gaya arsitektur, yaitu “Bodi-Chaniago” yang tidak memakai tongkat penyangga di bawahnya dan “Koto-Piliang” yang memakai tongkat penyangga. Rumah ini seluruhnya terbuat dari kayu/bambu. Di halaman rumah gadang biasanya ada dua bangunan yang disebut “rangkiang”, fungsinya sebagai lumbung padi. Dindingnya dihiasi ukiran warna-warni bermotif geometris ataupun motif floral sesuai ajaran Islam.





2. Rumah Joglo Kudus

Di antara rumah-rumah Joglo yang ada di Indonesia (khususnya di Jawa), rumah adat Kudus-lah yang dapat dianggap paling indah. Rumah adat joglo ini biasanya seluruhnya terbuat dari kayu jati yang dipasang dengan sistem knock-down (tanpa paku), membuat rumah jenis ini tahan gempa. Interior rumah ini diperindah dengan seni ukir campuran gaya Hindu, Persia (Islam), Cina, dan Eropa. Ruang utama umumnya ditopang dengan empat pilar kayu (soko guru) yang sarat makna filosofis. Pilar-pilar ini menopang balok-balok kayu penyangga atap yang disusun bertumpang, disebut tumpang sari.



Soko guru terindah di Indonesia menurutku dimiliki oleh keraton Kasultanan Yogyakarta dengan warna dominan hitam bercampur emas-nya.


Bagian pertemuan atap (pencu) juga diberi hiasan yang disebut “wuwungan”.

Rumah joglo terdiri atas 3 bagian, yaitu pendhapa, pringgitan, dan dalem (ruang dalam). Pendhapa adalah bagian teras depan yang tidak memiliki dinding (terbuka). Makna filosofisnya adalah orang Jawa selalu bersikap ramah dan terbuka pada setiap tamunya. Pringgitan adalah ruang tengah di antara pendhapa dan dalem yang lebar dan tertutup, berfungsi untuk pertunjukan wayang (ringgit) saat ruwatan. Sementara itu ruang paling dalam disebut “dalem” sebagai ruang pribadi keluarga. Selain itu terdapat pula “krobongan” sebagai ruang untuk menyimpan barang pusaka dan “pawon” untuk memasak dan kamar mandi.

Salah satu hal yang memperindah rumah joglo adalah hiasan gebyok-nya. Sayang sekarang untuk mendapatkan suasana khas Jawa dengan gebyok menghiasi rumah dibutuhkan kocek yang tidak sedikit.




Mendiang nenekku dulu punya rumah joglo. Bahkan sampai kelas 5 SD aku masih tinggal di sana (sayang sekarang sudah dirubuhin terus warisannya dibagi-bagi). Pembagian ruangnya juga pas banget sama teori di atas, ada pendapa, pringgitan, ama dalem. Kamar mandinya juga misah dan ada di belakang (agak serem kalo mau pipis malem2, biasanya nggak berani hehehe). Di bagian halaman aku juga masih ingat ada belimbing, pandan, dan melati. Ternyata semuanya ada artinya lho. Pohon belimbing melambangkan 5 rukun Islam, pandan sebagai simbol rejeki yang harum (baik/halal), dan melati sebagai lambang kesucian. Duh, kangen sama rumah joglo nenek.

3. Kuil Buddha (Wat) Thailand

Kuil Buddha di Thailand atau disebut “wat” dalam bahasa setempat, juga memiliki ciri khas tersendiri. Bagian atapnya umumnya tersusun bertingkat dengan dekorasi menggambarkan naga atau garuda pada pucuknya. Kuil-kuil di Thailand juga umumnya memiliki detail warna-warni dengan warna dominan emas. Tak usah bicara panjang lebar, silahkan langsung lihat gambar-gambarnya!









4. Rumah Tradisional Jepang



Rumah tradisional Jepang memang salah satu rumah tradisional paling digemari di dunia. Bahkan gaya ini populer di dunia Barat sebagai gaya arsitektur “Zen” yang dapat dengan mudah dikombinasikan dengan gaya minimalis. Rumah tradisional Jepang terdiri dari beberapa ruangan utama, yaitu washitsu, genkan, dapur dan washiki (toilet). Desain rumah Jepang ini pasti tak asing lagi buat kalian penggemar anime.

Washitsu adalah ruang serba guna yang beralaskan tatami (tikar dari anyaman jerami). Washitsu ini dapat bermanfaat sebagai ruang keluarga, ruang belajar, dan waktu malam berubah menjadi kamar tidur (bayangin saja kamarnya Nobita). Nah, di ruangan ini juga terdapat “oshiire”, yaitu lemari besar berpintu geser tempat menyimpan barang-barang (misalnya kasur). Ciri khas rumah Jepang selain tatami adalah digunakannya pintu dorong yang terbuat dari kayu dan kertas. Pintu dorong ini dibedakan menjadi dua, yaitu “fusuma” yang dapat ditembus cahaya dan “shoji” yang tidak dapat ditembus cahaya.



Genkan adalah koridor tempat penghuni rumah atau tamu masuk dan melepas sandal mereka. Memang orang Jepang punya kebiasaan unik melepas sandal mereka sebelum masuk rumah. Sampai-sampai aku ingat pernah ada film kartun yang meledek kebiasaan ini. Ceritanya Godzilla sewaktu keluar dari air dan akan mengamuk di kota, masih sempat-sempatnya copot sandal dulu. Ada-ada saja, padahal aslinya kebiasaan ini bertujuan agar tatami tidak mudah rusak.

Di pinggir rumah terdapat lorong dengan lantai kayu yang disebut “roka”. Selain itu, umumnya rumah tradisional Jepang jarang memiliki kamar mandi. Bukan karena orang jepang jarang mandi lho, tapi karena mereka lebih senang mandi di tempat pemandian umum (sento). Hmm…tapi tetep cowok sama cewek misah yaaaaa. Keenakan elo entar kalo gabung.

Taman bergaya Jepang juga unik. Taman Jepang umumnya asimetris dan memiliki tiga unsur utama, yaitu air (melambangkan kesucian dan kehidupan), tanaman (melambangkan keabadian), dan batu (melambangkan alam).




Dan ini adalah taman Jepang bergaya zen yang lebih simple tapi “dapet” banget.


5. Rumah Bergaya Victoria

Rumah bergaya Victoria booming pada masa pemerintahan Ratu Victoria (1837-1901). Yap, rumah jenis ini memang banyak dijumpai di Amerika Serikat, walaupun aslinya berasal dari Inggris. Deretan rumah-rumah tua bergaya Victoria hingga kini masih dapat dilihat di San Fransisco. Ciri khasnya adalah dinding yang ditutupi wallpaper berpola burung atau alam. Furniture-nya memiliki ornamen floral berupa gulungan daun, bunga, ataupun anggur. Tapi jujur menurutku yang membuatku rumah bergaya Victoria tampak indah adalah “gable” atau hiasan pada bagian depan rumah.


Rumah jenis ini juga memiliki loteng dan cupola, yaitu bagian mirip menara yang berfungsi untuk pencahayaan. Selain itu, ciri khas lain adalah jendela berdaun dua yang disebut jendela teluk (bay window). Material yang digunakan umumnya kayu, tapi tak jarang ada yang terbuat dari batu bata kemudian dilapisi kayu agar tetap terkesan romantis. Aku dengar ada perumahan di Jakarta yang menerapkan rumah-rumah bergaya Victoria. Hmm…jadi berasa di film-film Hollywood. Ini beberapa foto rumah tua bergaya Victoria.



Demikian infromasi mengenai rumah Tradisional terunik didunia semoga dapat menambah wawasan anda
Dan tidak lupa lagi it's Free Informastion
Share this article :
 
Support : Zv-eLite | TipSeoFriendly | Top Five
Copyright © 2011. TOP FIVE - All Rights Reserved
Template Created by Zv-eLite .com Published by Septa Praseya Hanafi
Proudly powered by Blogger