Kota Medellin, di Kolombia, dianugerahi sebagai kota paling inovatif di dunia dalam sebuah kompetisi yang diselenggarakan lembaga nirlaba Urban Land Institute.
Medellin, yang pernah dikenal sebagai kota kartel narkoba, berhasil mengalahkan dua calon lainnya Tel Aviv dan New York.
Urban Land Institute mengatakan kunci kemenangan Medellin adalah keunggulannya dalam dalam meningkatkan mobilitas hidup warga di komunitas miskin.
Medellin
Kota ini memiliki Metrocable, sebuah sistem transportasi efisien dengan metode kereta gantung yang membuat warga bisa mengakses ke tengah kota dengan mudah.
Kompetisi ini diikuti 200 kota dengan delapan kriteria penilaian seperti kebudayaan, kemampuan hidup, pendidikan dan infrastruktur.
Warga kemudian diminta untuk memilih secara online kandidat kota terbaik.
Alasan untuk senang
Kompetisi yang didukung oleh koran Wall Street Journal dan perusahaan perbankan Citi menyatakan, Medellin dipandang sebagai kota yang berubah dengan luar biasa dalam sejarah modern.
Kota ini mendapat pujian atas kenyamanan ruang publik, perpustakaan dan galeri seni.
Infrastruktur kota ini juga mendapat nilai lebih dengan membangun sebuah eskalator besar dan kereta gantung yang bisa membuat warga miskin di kawasan bukit curam Medellin dengan mudah menuju tengah kota yang terletak di lembah.
Walikota Medellin Anibal Gaviria mengatakan penghargaan ini adalah alasan untuk membuat semua orang penduduk berjumlah 2,5 juta di kota kami untuk senang.
Dia juga memuji walikota pendahulunya Sergio Fajardo yang meluncurkan banyak proyek yang dipuji dalam kompetsisi ini.
Tetapi meski mendapat gelar kota paling inovatif di dunia, Medellin tidak sepenuhnya menghapus kekerasan di kota ini sepenuhnya.
Desember lalu, sembilan jenazah ditemukan di sebuah rumah mewah di pinggir kota.
Polisi meyakini mereka adalah korban gang kriminal Medellin yang kebanyakan anggotanya bekerja untuk kartel narkoba.