Pemilik warung herbal di kawasan Jalan Magelang, Kurniawati mengatakan, mengonsumsi salak sebaiknya tidak menguliti buahnya sampai bersih. “Soalnya, kulit ari yang membungkus buah dipercaya bisa mengatasi kesulitan buang air besar. Tentu saja kalau makan banyak atau minum jusnya,” kata dia kepada Harian Jogja, Sabtu (7/7).
Dilihat dari kandungan gizinya, Kurniawati menjelaskan, dalam kulit ari salak terdapat serat yang tinggi. “Serat itulah yang bekerja membantu pencernaan yang mengurangi kemungkinan menderita sembelit. Penyakit itu akan hilang setelah makan buah salak dalam jumlah tertentu,” ungkapnya.
Kandungan serat yang ada pada makanan diketahui dapat memberikan rasa penuh atau kenyang lebih lama. Pasalnya, serat memerlukan waktu untuk diserap usus lebih lama. Selain itu, pada buah khas tropis itu juga terdapat kandungan fitonutrien yang bekerja baik memecah makanan dalam pencernaan. Tidak heran apabila salak juga berpotensi membantu program diet alami.
Buah dengan nama latin Salacca Edulis itu biasanya dikonsumsi sebagai buah segar meski sekarang banyak ditemukan dalam bentuk olahan. Kurniawati mengatakan, dalam daging salak terkandung kalsium, tanin, saponin, dan flavonoida. “Dengan karakter serat itu dan gizi lain yang terkandung, tidak heran salak bermanfaat juga membantu program diet alami,” lanjutnya.
Sementara, menurut konsultan gizi Jogja, Nurwanti, kandungan lain pada salak yakni betakaroten yang bagus untuk kesehatan mata. Bahkan dikatakan, kandungan betakaroten salak kurang lebih 5,5 kali lebih banyak dibanding mangga, tiga kali dibandingkan jambu biji, dan lima kali dibandingkan semangka merah.
Lewat betakaroten itu, buah berkulit coklat kasar itu juga dimanfaatkan sebagai asupan untuk kesehatan mata disamping wortel yang juga mengandung betakaroten tinggi. “Kalau bosan dengan jus wortel, sekarang bisa diselingi dengan jus salak sebagai alternatif,” kata Nurwanti.
Nurwanti menambahkan, buah tropis ini agak unik. Di samping mengobati sembelit, konsumsi jenis buah yang muda justru mengobati diare. Jadi, pastikan untuk pengobatan benar-benar memilih buah yang matang untuk sembelit dan yang belum matang untuk diare.
