Kelakuan Bangsa Indonesia yang membuat malu

Minggu, 13 Januari 20130 komentar

Indonesia adalah sebuah negara yang dikatakan mandiri dan juga warga negaranya yang taat pada peraturan, peraturan-peraturan di Indonesia selalu diterapkan kepada masyarakat. Indonesia juga merupakan negara kepulauan, mulai dari pulau paling barat Indonesia yaitu Pulau Wee, pulau paling timur Indonesia yaitu Pulau Irian Jaya, pulau paling utara Indonesia yaitu Pulau Miangas dan pulau paling selatan yaitu Pulau Rote. Di Indonesia terdapat berbagai suku-suku bangsa seperti Suku Dayak, Suku Asmat, Suku Baduy dan masih banyak lagi.

tetapi sob, ada juga kebiasaan bangsa indonesia yang membuat malu negaranya, harus dihapuskan
Berikut ini adalah Kebisaan bangsa indonesia yang membuat malu bangsa kita 

5. Menebang Pohon Sembarangan



Ini adalah salah satu kebiasaan yang sering dilakukan warga Indonesia yang tentunya memalukan, menebang pohon sembarangan sangat tidak boleh karena pohon tumbuh di bumi pertiwi kita ini untuk menghasilkan udara yang sejuk bagi kita dan juga untuk mengurangi efek Global Warming. Menebang pohon boleh saja asal tidak di daerah hutan yang dilindungi oleh pemerintah karena itu sangat tidak baik dan juga setelah kita menebang pohon jangan lupa untuk menanam kembali hutan atau pohon yang sudah kita tebang. Itu kebiasaan yang sangat memalukan dan harus kita tinggalkan kebiasaan ini.

4. Membuang Sampah Sembarangan

Membuang sampah sembarangan merupakan salah satu kebiasaan warga Indonesia yang sudah tidak mengherankan lagi, karena itu merupakan kebiasaan sehari-hari warga Indonesia. Biasanya warga Indonesia membuang sampah secara sembarangan ke sungai, biasanya alasan mereka adalah tempat pembuangan sampah jauh, truk sampah tidak mengambil-ambil sampah mereka bahkan iseng saja. Padahal kebiasaan jelek itu sangatlah tidak baik, bahkan memalukan sekali. Membuang sampah sembarangan ke sungai biasanya bisa mengakibatkan air meluap dan mengakibatkan banjir.

Salah satu sungai yang terkenal dan paling sering orang buang sampah sembarangan adalah Sungai Ciliwung, sungai ini membentang dari Bogor sampai Jakarta. Sungai ini paling sering menjadi tempat pembuangan sampah sembarangan warga Jakarta, biasanya orang yang tinggal di sekitar Sungai Ciliwung yang sering buang sampah di sungai tersebut. Padahal zaman dahulu sungai ini menjadi urat nadi perekonomian daerah-daerah di Jakarta, perahu-perahu kecil maupun sedang sering lewat sungai ini yang membawa barang-barang, penumpang bahkan bahan makanan. Dahulu juga Sungai Ciliwung tidak sekotor sekarang, tapi sekarang bagaimana keadaan Sungai Ciliwung sekarang? Sudah pasti tercemar oleh orang-orang yang sering membuang sampah sembarangan ke Sungai Ciliwung sehingga membuat Sungai Ciliwung yang sejak dahulu tidak kotor menjadi kotor dan membuat air meluap dan mengakibatkan banjir karena ulah warga sekitar Sungai Ciliwung yang sering membuang sampah sembarangan.

Kita harus sadar bahwa kebiasaan itu harus ditinggalkan, sungai bukan tempat untuk membuang sampah tapi untuk jalur air menuju ke laut.

3. Menyerobot Jalur Semena-mena




Ini dia salah satu kebiasaan warga Indonesia terutama di daerah DKI Jakarta, yaitu selalu menyerobot jalur semena-mena. Biasanya kebiasaan ini sering dilakukan oleh para pengendara motor maupun mobil, biasanya saat ada kemacetan mereka selalu ingin serba cepat yaitu melewati jalur yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Bagaimana tidak? Sebagai contoh warga Jakarta, para pengendara motor maupun mobil yang sedang mengalami kemacetan selalu ingin cepat-cepat sampai, sampai akhirnya mereka melewati jalur yang seharusnya tidak boleh dilalui seperti jalur Busway (Transjakarta), tempat pejalan kaki (trotoar), jembatan penyeberangan orang (JPO) dan lain-lain.

Kita seharusnya tidak boleh melakukan kebiasaan ini karena ini bisa memalukan negara kita Indonesia, kebiasaan ini harus kita tinggalkan. Sebaiknya pagi-pagi sebelum anda berangkat memulai aktifitas, coba cek jalan-jalan yang akan anda lewati nanti apakah jalan yang ingin anda lewati macet atau tidak. Ada baiknya anda mengakses informasi lalu lintas di NTMC KORLANTAS POLRI (National Traffic Management Centre) yang menampilkan informasi tentang jalan-jalan yang terkena kemacetan maupun tidak dan juga berita-berita tentang lalu-lintas.


2. Naik Ke Atap Kereta Api

Ini merupakan kebiasaan yang sering warga Indonesia lakukan yang tentunya sangat memalukan, biasanya kejadian seperti ini sering terjadi di stasiun-stasiun besar di kota besar seperti Stasiun Bogor, Stasiun Depok Baru dan Stasiun Citayam. Kebiasaan bukan hanya memalukan tapi juga bisa mengakibatkan nyawa melayang, bagimana tidak? Bila kita naik ke atas atap kereta terus terkena aliran listrik dan jatuh atau juga bisa kepeleset dari atap kereta dan jatuh.

Kebiasaan ini seharusnya tidak kita lakukan karena bisa merusak citra perkereta apian jakarta dan juga bisa mengakibatkan nyawa melayang. Tinggalkan kebiasaan tidak baik ini. Bila kita kehabisan tiket maupun sudah penuh di dalam kereta jangan coba-coba untuk naik ke atas atap kereta mendingan cari kereta lain atau cari angkutan alternatif lain.

1. Tawuran

Ini dia yang paling sering dilakukan oleh warga Indonesia terutama oleh para pelajar, biasanya mereka melakukan aksi tawuran dengan sekolah lain yang disebabkan oleh hal yang sepele. Tawuran seperti sudah menjadi kebiasaan umum kaum pelajar yang sering melakukan tindak kekerasan berupa pukulan dan perkelahian. Biasanya para pelajar melakukan tawuran menggunakan alat-alat yang tidak seharusnya dipakai seperti parang, golok, kayu, besi bahkan sederhana seperti batu.

Para pelajar yang melakukan tawuran dengan sekolah lain biasanya terjadi di daerah-daerah umum seperti jalan, padahal itu tidak hanya membahayakan diri sendiri bahkan orang-orang sekitar dan pengendara yang lewat. Kebiasaan ini harus kita hilangkan terutama kita kaum pelajar, karena bukan hanya akan membahayakan diri sendiri bahkan warga sekitar.
Share this article :
 
Support : Zv-eLite | TipSeoFriendly | Top Five
Copyright © 2011. TOP FIVE - All Rights Reserved
Template Created by Zv-eLite .com Published by Septa Praseya Hanafi
Proudly powered by Blogger